Israel terkejut ketika Pejuang Perlawanan Palestina di Gaza mampu menargetkan Tel Aviv untuk pertama kalinya pada hari Jumat (17/11), yang jaraknya 70 km dari wilayah Palestina.
Lebih buruk lagi bagi penguasa Israel adalah ketika Hamas mampu menargetkan Gianyar, 11 km wilayah utara Tel Aviv, pada hari Minggu (19/11).
Herzliya juga tak luput dari serangan rudal kelompok-kelompok perjuangan perlawanan Palestina, yang jaraknya mencapai 80 km.
Roket-roket dan rudal merupakan senjata strategis dalam perang asimetris yang mampu mengubah mentalitas Israel ciut dan tak bernyali.
Yang paling ditakuti Israel adalah roket Fajr-5 sebagaimana menurut para ahli politik dan militer. Karena menurut mereka, sistem senjata tersebut cocok untuk perang asimetris.
Roket Fajr-1 adalah roket bahan bakar padat berdiameter 107 mm dengan jangkauan 8.3 km dan dapat dipasang pada boat berkecepatan tinggi.
Roket Fajr-2 adalah generasi kedua dari roket Fajar kelas pertama. Roket 240 mm ini dapat menghantam sasaran dengan jarak 25 km.
Roket Fajr-3 merupakan versi yang dioptimalkan dari Fajr-2, dengan jangkauan 43 km dengan berat 85 kg. Roket ini diluncurkan oleh peluncur roket Fajr-3 dan dapat memperlengkap senjata berat dalam perang asimetris.
Roket Fajr-5 adalah roket kelas dunia, bahan bakar non-fixed wing padat, berdiameter 333mm yang dirancang dan dioptimalkan untuk misi artileri, mampu memukul komando dan kontrol musuh, serta pusat-pusat penting seperti pusat logistik, pusat radar, pusat komunikasi, pusat ekonomi, dan politik.
Roket ini memiliki daya jelajah 75 km, dengan hulu ledak seberat 178 kg dan berkecepatan 1009 meter per detik.
Versi kedua roket Fajr-5 adalah roket yang paling efektif dan terpanjang diantara roket kelas Fajr lainnya dan dapat dikontrol sesuai sasaran musuh seperti pusat komando dan kontrol, pusat logistik, pusat radar, pusat komunikasi, bandara, dan pusat-pusat ekonomi dan politik. (IPABI Online/HM/FNA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar